Kendati berada di tempat yang sulit terjangkau, namun miss v atau
vagina ternayata tidak lepas dari bahaya. Selain masalah seputar
kesehatan, namun juga bahaya dari benda-benda di sekitar yang tidak
disangka sebelumnya.
Sejumlah kasus terkait masuknya benda aneh atau nyangkut di dalamnya
banyak diberitakan. Beberapa diantaranya bahkan sulit dinalar akal
sehat.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa benda yang tersangkut di miss V:
1. Kondom
Ini adalah salah satu contoh resiko penggunaan kondom jika tidak dilakukan secara benar karena bisa menyebabkan infeksi. Saat pria tengah melakukan penetrasi, dan sesaat setelah ejakulasi, penisnya akan mengendur, yang harus dilakukan adalah memegang pangkal kondom saat menarik penis dari kemaluan pasangan.
Jika hal tersebut tidak dilakukan, resiko tertinggalnya kondom di dalam vagina pasangan bisa terjadi. Hal ini dapat terjadi selama hubungan seksual baik vaginal maupun anal.
2. Botol kecil vodka isi urine
Seorang wanita bernama Mischelle Lindy Salzgeber tidak ingin ketahuan jika mengkonsumsi narkoba ketika akan menjalani tes urine. Ia pun berencana menukar urine-nya dengan urine orang lain yang sudah disimpan di dalam botol kecil.
Parahnya, Michelle menyembunyikan botol vodka tersebut ke dalam vaginanya. Namun petugas cukup cerdik dengan memergoki palsu yang dibawa Michelle.
3. Bola mata
Dr Melissa Barton, dokter Unit Gawat Darurat dari Detroit Medical Center menceritakan pernah menghadapi pasien dengan keluhan ada mata di dalam vaginanya.
Bola mata tersebut adalah bola mata palsu milik pasien. Menurut pasien, benda tersebut sengaja ia masukkan kemaluan, namun ternyata tidak bisa dikeluarkan lagi dan harus dibawa ke rumah sakit.
Pasien wanita tersebut mengungkapkan, saat itu dirinya tengah ribut dengan tetangganya. Khawatir harta bendanya akan dijarah, ia memilih memasukan bola mata palsunya ke dalam vagina karena dianggap tempat paling aman.
4. Sex Toys
Seorang wanita asal Skotlandia mengeluhkan rasa sakit di organ vitalnya. Setelah dilakukan pemeriksaan di rumah sakit, diketahui penyebabnya adalah sebuah sex toy atau alat bantu seks di dalam alat kelaminnya. Parahnya, sex toy tersebut telah tersangkut selama 10 tahun!
Wanita berusia 38 tahun tersebut mengeluhkan penurunan berat badan yang signifikan dan sering gemetaran. Selain itu dia juga susah buang air besar dan buang air kecil selama beberapa minggu.
Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter terkejut dengan penemuan benda asing sepanjang 11 cm. Setelah diambil, diketahui benda tersebut adalah alat bantu seks yang tersangkut dan menjadi penyebab sakitbnya selama ini, dilansir dari Daily Mail, Kamis (24/7/2014).
5. Cacing kremi
Kepala bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Supargiyono, DTM&H,SU,Sp.Par(K) mengatakan, cacing kremi bisa bersarang di vagina jika saat gatal, dubur digaruk dan hal itu mengakibatkan cacing kremi menyebar ke vagina.
“Kalau sampai masuk ke dalam vagina enggaklah ya dan itu juga tidak akan mengganggu reproduksi juga. Paling dampaknya iritasi atau luka. Sebab, rasa gatal di vagina akan membuat orang tidak sengaja menggaruknya dan akibat dari garukan itu akan timbul kemerahan pada vagina, iritasi, atau bahkan perih,” terang Prof Supargiyono.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa benda yang tersangkut di miss V:
1. Kondom
Ini adalah salah satu contoh resiko penggunaan kondom jika tidak dilakukan secara benar karena bisa menyebabkan infeksi. Saat pria tengah melakukan penetrasi, dan sesaat setelah ejakulasi, penisnya akan mengendur, yang harus dilakukan adalah memegang pangkal kondom saat menarik penis dari kemaluan pasangan.
Jika hal tersebut tidak dilakukan, resiko tertinggalnya kondom di dalam vagina pasangan bisa terjadi. Hal ini dapat terjadi selama hubungan seksual baik vaginal maupun anal.
2. Botol kecil vodka isi urine
Seorang wanita bernama Mischelle Lindy Salzgeber tidak ingin ketahuan jika mengkonsumsi narkoba ketika akan menjalani tes urine. Ia pun berencana menukar urine-nya dengan urine orang lain yang sudah disimpan di dalam botol kecil.
Parahnya, Michelle menyembunyikan botol vodka tersebut ke dalam vaginanya. Namun petugas cukup cerdik dengan memergoki palsu yang dibawa Michelle.
3. Bola mata
Dr Melissa Barton, dokter Unit Gawat Darurat dari Detroit Medical Center menceritakan pernah menghadapi pasien dengan keluhan ada mata di dalam vaginanya.
Bola mata tersebut adalah bola mata palsu milik pasien. Menurut pasien, benda tersebut sengaja ia masukkan kemaluan, namun ternyata tidak bisa dikeluarkan lagi dan harus dibawa ke rumah sakit.
Pasien wanita tersebut mengungkapkan, saat itu dirinya tengah ribut dengan tetangganya. Khawatir harta bendanya akan dijarah, ia memilih memasukan bola mata palsunya ke dalam vagina karena dianggap tempat paling aman.
4. Sex Toys
Seorang wanita asal Skotlandia mengeluhkan rasa sakit di organ vitalnya. Setelah dilakukan pemeriksaan di rumah sakit, diketahui penyebabnya adalah sebuah sex toy atau alat bantu seks di dalam alat kelaminnya. Parahnya, sex toy tersebut telah tersangkut selama 10 tahun!
Wanita berusia 38 tahun tersebut mengeluhkan penurunan berat badan yang signifikan dan sering gemetaran. Selain itu dia juga susah buang air besar dan buang air kecil selama beberapa minggu.
Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter terkejut dengan penemuan benda asing sepanjang 11 cm. Setelah diambil, diketahui benda tersebut adalah alat bantu seks yang tersangkut dan menjadi penyebab sakitbnya selama ini, dilansir dari Daily Mail, Kamis (24/7/2014).
5. Cacing kremi
Kepala bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Supargiyono, DTM&H,SU,Sp.Par(K) mengatakan, cacing kremi bisa bersarang di vagina jika saat gatal, dubur digaruk dan hal itu mengakibatkan cacing kremi menyebar ke vagina.
“Kalau sampai masuk ke dalam vagina enggaklah ya dan itu juga tidak akan mengganggu reproduksi juga. Paling dampaknya iritasi atau luka. Sebab, rasa gatal di vagina akan membuat orang tidak sengaja menggaruknya dan akibat dari garukan itu akan timbul kemerahan pada vagina, iritasi, atau bahkan perih,” terang Prof Supargiyono.
0 komentar:
Post a Comment