CANBERRA - Seorang dokter Australia,
Tom Borody, mengaku bisa menyembuhkan berbagai penyakit dengan
menggunakan kotoran manusia alias tinja. Ia telah menjalankan cara
pengobatan yang disebut faecal microbiota transplantation (FMT), yaitu
transplantasi kotoran manusia, selama 25 tahun.
Cara pengobatannya, yang menurutnya bisa mengobati penyakit Crohn’s colitis, penyakit yang menyerang kekebalan tubuh dan bahkan penyakit saraf, disambut baik oleh sebagian orang, tapi juga dikritik.
Sebagian
dokter menganggap transplantasi kotoran manusia bisa berbahaya. Namun,
dua rumah sakit besar Australia tengah menjalankan percobaan
besar-besaran terkait metode ini.
Borody
memanipulasi bakteri yang hidup di perut manusia. Dalam tubuh manusia,
sel-sel bakteri jumlahnya jauh lebih banyak dibanding sel-sel manusia.
Banyak pasien, termasuk yang sakit parah, mendatangi klink Borody di Sydney,
untuk menjalani FMT. Dalam metode ini, kotoran manusia, yang berasal
dari donor, disuntikkan ke dalam usus pasien. “Kita tahu baketri
menghasilkan molekul-molekul aktif yang bersifat anti-mikroba, jadi saat
kita masukkan bakteri ini, serupa memasukkan pabrik antibiotik yang
membunuh kuman yang tak bisa kita kenali,” jelas Borody.
FMT saat ini dikenal di Amerika
Serikat sebagai pengobatan untuk melawan bakteri perut bernama c.
difficile. Namun, Borody mengaku bahwa Ia juga telah menggunakan metode
ini untuk mengobati colitis dan penyakit Crohn, yaitu penyakit-penyakit
radang perut yang dianggap tak bisa disembuhkan.
Salah satu pasiennya adalah Suzanne Heskett. Tigabelas tahun lalu, Ia didiagnosa penyakit Crohn’s. “Saya ke toilet 18 kali sehari. Saya duduk di toilet berjam-jam, mengalami kram dan sakit,” cerita Heskett.
Ia
berkonsultasi dengan Brody, yang menawarkan pengobatan dengan
menggunakan kotoran manusia. “Mereka memasukkan selang hidung ke dalam
usus kecil saya. Saya mendapat tiga donor-sekitar 950 mililiter -
prosesnya sekitar lima jam.”
Heskett mengaku
langsung merasa lebih sehat sesudahnya. Selama beberapa bulan
sesudahnya, kondisinya terus membaik. Selama 12 tahun terakhir pun
ususnya tak menunjukkan adanya infeksi Crohn.
Namun,
dokter-dokter lain mengatakan bahwa transplantasi itu bukanlah sebab
kesembuhan Heskett. Katie Ellard, presiden perkumpulan Gastroenterologi
Australia mengatakan bahwa tak ada data yang menunjukkan bahwa FMT
mengobati apapun kecuali infeksi yang disebabkan bakteri c.difficile.(*/okz)
Editor : bakri
0 komentar:
Post a Comment