Kepala manusia yang didalamnya terdapat organ organ vital yang menunjang
kehidupan manusia itu sendiri, sangat penting untuk di rawat
keutuhannya. Berbeda dengan kepala manusia yang lain, pria pria dibawah
ini memiliki kepala hanya separuh.
Banyak alasan yang dikemukakan antara lain karena narkoba, karena
operasi dan bahkan ada yang disebabkan karena kelakuan orang lain. Namun
sahabat anehdidunia.com, manusia berkepala setengah ini masih hidup untuk menceritakan kejadian yang menimpanya. Berikut kisahnya.
Hou Guozhu
Sahabat anehdidunia.com, Hou Guozhu lahir di provinsi Shandong Cina pada
tahun 2000 dan hidup sehat bersama saudara kembarnya. Namun, pada usia 3
ia mulai mengalami kejang secara periodik di tungkai kirinya. Orang tua
Ho telah membawa sang anak ke semua rumah sakit setempat, namun mereka
tidak pernah mampu untuk membantu sang anak. Pada tahun 2006 sang ayah
membawa Ho ke Beijing Institute of Brain Sunbeam (Sanbo Brain
Institute), di mana ia didiagnosis - Rasmussen ensefalitis - penyakit
inflamasi otak yang langka
Ho kemudian menjalani empat operasi di mana belahan otak kanannya
diangkat, dan kemudian - di sisi kanan tengkoraknya juga ikut diangkat.
Biaya pengobatan untuk keluarga Ho yang besar membuat pihak keluarga
harus menjual hampir semua harta benda mereka termasuk rumah, tapi uang
yang didapat masih belum cukup. Kemudian sang ayah berpaling kepada
media, di mana ia bercerita tentang "anak laki-lakinya yang hidup dengan
setengah otak" dengan Kemungkinan bantuan diberikan kepada keluarga
tersebut.
"Jangan memakai narkoba!". Hal ini diucapkan dengan lantang oleh seorang
mantan pecandu narkoba yang sudah kena batunya. Bagaimana tidak,
gara-gara hobi menggunakan narkoba, Carlos Rodriguez kini tampak seperti
alien karena memiliki kepala dan otak hanya tinggal separuh.
Penampilan Carlos 'Halfy' Rodriguez tampak sangat aneh karena ia tidak
memiliki dahi dan kepala bagian belakang lebih menonjol, persis seperti
manusia alien yang digambarkan di film-film.
Carlos yang juga dijuluki 'manusia separuh kepala' telah kehilangan
sebagian besar otak dan tulang tengkoraknya akibat kecelakaan dramatis
yang disebabkan karena penggunaan narkoba dan alkohol saat mengemudi.
Saat kecelakaan terjadi, tubuhnya sempat terlempar keluar mobil melalui
kaca depan dan mendarat dengan bagian kepala depan terlebih dahulu.
Dokter berjuang dengan memotong sebagian besar daging dan tulang di
kepala untuk membantunya bertahan hidup.
Tim Barter, 32, mengalami kerusakan hebat pada tengkoraknya dan
meninggalkan lubang besar di dahinya setelah jatuh dari sebuah pipa
pembuangan. Ahli bedah di Rumah Sakit King College menggunakan lemak
tubuh untuk memperbaiki tengkoraknya dan ini adalah yang pertama dari
jenisnya di Inggris. Operasi itu dilakukan oleh konsultan Robert
Bentley. The cranio-oral dan pembedahan maksilofasial memelopori teknik
untuk meningkatkan hasil penyembuhan cedera wajah. Ia juga menggunakan
teknologi komputer untuk merancang pelat titanium untuk memperbaiki
tengkorak Barter yang pecah.
Pengawas visual efek, yang bekerja pada Dr Who, kini telah menjalani
pemulihan penuh dari kecelakaan pada bulan Juni 2009. Dia telah bisa
melakukan panjat tebing, berkayak, bermain anggar dan sky-diving. Dia
berkata: "Hidup berhenti selama beberapa bulan dan aku tidak bisa
bekerja. penglihatanku seperti berganda, Aku takut penglihatanku tidak
akan kembali ke normal dan menyadari bahwa aku harus melepaskan
pekerjaanku untuk selamanya.
Steven Cloak, 29 tahun, warga Inggris, terluka setelah dia dipukul oleh
temannya yang mabuk bir, Jack Hobbs, 17 tahun. Hobbs memukul Steven
sampai dia jatuh. Sebuah tendangan keras tambahan sempat mendarat di
kepalanya.
Kini ia telah mendapatkan kembali bentuk alami kepalanya, setelah ahli
bedah memasukkan plat titanium ke dalam kepalanya. Steven Cloak
kepalanya penyok setelah dia dipukul oleh temannya, tapi dia tetap bisa
hidup normal hingga sekarang.
Setelah dipukuli oleh petugas keamanan di salah satu bar di Los Angeles
beberapa waktu lalu, Antonio Lopez Chaj mengalami kerusakan di bagian
kepalanya. Sebagian tengkorak dan otaknya hancur. Chaj juga tidak bisa
berbicara. Untuk berjalan pun ia membutuhkan bantuan.
Luka yang dialami Chaj sangat parah hingga dokter harus mengangkat
sebagian otak dan tengkorak pelukis imigran berusia 43 tahun ini. luka
yang dialami Chaj sangat menyengsarakannya dan membuat Chaj khawatir
orang-orang yang ia cintai belum bisa menerima keadaannya.
Menurut sang pengacara, setelah melihat bukti yang menunjukkan bahwa
memang benar terjadi serangan pada April 2010 lalu terhadap Chaj, hakim
di Pengadilan Tinggi Torrance memberi uang sebesar hampir Rp 576 miliar
sebagai ganti rugi medis dan ekonomi.
Ben Maycock beruntung masih bisa hidup setelah serangan brutal dengan
palu membuat penyok besar di tengkoraknya pada tahun 2010 silam.
Serangan tersebut menyebabkan kepala Ben hancur, dan dokter harus
membuat potongan besar di tengkorak untuk menyelamatkan hidupnya.
Setelah mengalami serangan brutal di kepala, otaknya dengan cepat mulai
membengkak. Dokter tidak ada pilihan selain memotong bagian kepalanya,
sebuah langkah untuk menyelamatkan hidup Ben. Hal tersebut membuat
lubang menganga di bagian depan kepalanya.
Ben, yang berasal dari Leicester, menghabiskan tiga minggu dalam keadaan
koma sebelum menjalani operasi lain untuk menghilangkan bekuan darah
dari otaknya. Petugas medis di Queen's Medical Centre, Nottinghamshire,
meragukan Ben dapat bertahan setelah mengalami cedera mengerikan, dan
mengatakan kepada keluarganya untuk mempersiapkan hal terburuk, tapi
beruntung Ben bisa selamat.
Membantu meruntuhkan bangunan tanpa pelatihan keselamatan telah mengubah
hidup Alan Hind selamanya. Saat itu, ia terjatuh dari bangunan setinggi
7,6 meter, yang membuatnya harus kehilangan bagian kiri kepalanya.
Hind mengalami cedera kepala dan otak yang cukup parah, termasuk patah
tulang tengkorak yang ekstensif, rahang pecah, saraf optik putus yang
membuatnya buta pada satu mata dan kerusakan otak yang tidak dapat
diobati.
Dia juga menderita kerusakan ginjal dan tuli di satu telinga akibat
kecelakaan kerja tersebut. Ahli bedah melakukan tiga operasi kompleks
dan enam bulan setelah itu ia harus menggunakan plat titanium untuk
mengganti bagian besar tengkorak yang hancur.
Steve Gator, pemuda asal Romford, Essex, mengalami kerusakan otak serius
setelah mendapatkan serangan brutal dari dua preman saat ia berjalan
pulang dari kantornya pada 15 Januari 2009 lalu. Ia dipukul begitu keras
hingga jatuh ke trotoar dan menghancurkan kepalanya.
Gator berada dalam keadaan koma selama dua minggu dan otaknya membengkak
begitu besar, sehingga ahli bedah harus memotong setengah bagian
tengkorak depannya. Akibatnya, Gator sering menderita kejang, kesulitan
berbicara dan kehilangan banyak memori. Beruntung, tindakan tersebut
bisa menyelamatkan nyawanya.
Baca juga Peringatan Bahaya Merokok Dengan Gambar
referensi:http://kaskushootthreads.blogspot.com/2013/11/mereka-yang-masih-hidup-dengan-separuh.html/http://www.lihat.co.id/2013/11/7ManusiaLuarBiasaHidupdenganSeparuhTengkorak.html/http://yangserbaunik.blogspot.com/2013/07/mereka-dulu-kepala-penyok-setelah.html/http://dailytorn.blogspot.com/2013/09/5-pria-berkepala-separuh-yang-bertahan.html
0 komentar:
Post a Comment